Minggu, 21 September 2008

SUMPE DECH GUE...



Bener-bener yang namanya haus tiada taranya, bayangkan saja gersangnya gunung Guntur kelihatan dari jauh saja sudah bisa dibayangkan..., sengatan matahari serasa dekat banget dengan ubun-ubun ini. Awalnya pede aja lagi.. kita naik untuk melihat kobaran api dari dekat karena parahnya kebakaran yang melanda kawasan tandus dikaki gunung tersebut. yap kami naik mengikuti jejak para relawan pamhut swakarsa yang berasal dari kalangan warga sekitar. perjalanan awalnya mudah karena masih bisa dilalui kendaraan bermotor, namun disaat sudah hampir mendekati kawasan galian pasir baru mulai kesulitan laju speda motor yang kami naiki mulai terasa sleep karena jalan setapak diatas pasir jelas bukan hal yang mudah untuk dilalui mengunakan jenis motor bebek yang kita punya, jelek-jelknya juga meski pake motor standar adventure lah kayak trail gitu... namu karena buru-buru ya terpaksa gak ada rotan akarpun jadi gitu ceritanya... karena bersungguh kita pun nyampe juga mendekati titik kobaran api dan panasnya minta ampun... padahal kami pauasa lho...akhirnya karena naik terus kelelahan dan dehidrasi rasanya mulai membuat mata kunang-kunang, sementara gak setetespun air yang kami bawa karena gak ada niat sedikitpun untuk membatalkan puasa meski dari awal memutuskan untuk menaiki gunung ini sudah terlintas akan kehausan banget, tapi apa boleh buat menekan ludah saja untuk beberapa waktu sebelum mendapatkan air yang gak mungkin kudapati diatas gunung tandus seperti digunung guntur yang terbakar ini....**

Tidak ada komentar: