Senin, 22 September 2008

YOOO AYOOO KITA PEDULI


AYO PEDULI DAN "TEUPADULI AYO"

Kepedulian tentu saja kewajiban setiap orang meski harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu yang seyogyanya memahami betul apa arti kepedulian sesungguhnya

"apakah peduli itu cukup dengan sedikit berempathy ketika mendapati sebuah pemandangan memilukan sehingga hati kita teriris atau lebih dari sekedar itu, melainkan turut ambil bagian membatu sesuai dengan kemampuan tadi? dengan kata lain sah-sah saja jika baru mampu mengumbar rasa iba dan terharu disaat mendapati sesuatu pada wilayah kepedulian?" yes sir! boleh jadi cukuplah itu juga namanya peduli menolong kucing yang kejepit pintu pagar saja juga peduli, apalagi jika kepedulian terhadap sesama itu dilakukan dengan memberi sepenuhnya apa yang dibutuhkan oleh yang berhak mendapatkannya... tentu saja yang begitu is the best lah!
Namun lagi-lagi kepedulian dalam era kekinian lebih banyak semu-nya daripada kepedulian sejatinya peduli, .."maksudnya peduli sic peduli tapi ada udang dibalik kepedulian tadi" Yaaa mungpung ada celah dan kesempatan yang penting peduli sah-sah saja bukan? och yes! sah doonk sapa bialang tidak sah?, cuma bo ya rada ngukur sedikitlah jangan terlalu terlihat mengeksploitasi kebutuhan orang lain dengan menonjolkan kepedulian itu bisa-bisa menjadi "riya" atau kepengen dilihat banyak orang dan orang banyak melihat itu bentuk kepeduliannya, bahayanya jika dibalik kepedulian atas kepedihan orang lain justru terlihat jelas ada kata "TEUPADULI AYO" yang penting gue ungul lah...unggul kekayaan, unggul pengaruh dan wibawa, unggul jabatan atau mau unggul dalam kompetisi apapun itu semisal jadi wakil rakyat di Parlemen atau jadi birokrat yang dipilih langsung lantaran udah peduli " TEUPADULI AYO" siapa yang ngelarang wong enggak ada aturan dan undang-undangnya ko..!?
Jadi siapapun itu, dimanapun itu, kata-kata seruan Ayo peduli! kini maknanya sam dengan Ayo dukung juga aku jadi....mislanya wakilmulah, pimpinanmulah atau jadi yang tidak dipilih karena kepeduliannya masih kurang peduli gitu dech!...
Maka mungpung masih ada waktu pedulilah dengan kepedulian sejati, tanpa pamrih dan tanpa harus diingat-ingat berapa besar kepedulian itu setiap tahunnya yang penting Tuhan tahu dan mencatatnya menjadi amalmu yang kan menolongmu juga dan jangan pernah berharap Kepedulian semu peduli yang banyak peduli saat ini benar-benar peduli karena butuh kepedulian yang lain terhadap perkembangan karier dan cita-citanya...Mending juga jujur saja jangan jual Kecap cap lipst service tapi juallah kecap cap lupa yang siap tidak diingat dan tidak ada harapan balas budi dengan bentuik apapun " teundeun dihandeleum sieum, tunda dihanjuang siang paranti nyokot ninggalkeun" kitu cenah jalu....Wallohu A'lam...

Tidak ada komentar: